Menteri Luar Negeri dari Korea Selatan, China dan Jepang, Sabtu, akan melakukan pertemuan guna membahas program nuklir Korea Utara dan tenggelamnya sebuah kapal perang Korea Selatan baru-baru ini, kata seorang diplomat Jepang.
Menteri Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) Yu Myung-Hwan akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Yang Jiechi dan timpalannya dari Jepang Katsuya Okada, Sabtu malam, di kota bagian selatan, Gyeongju, kata diplomat itu kepada AFP, Sabtu.
Perundingan tiga pihak itu, dilakukan untuk keempat kalinya, di tengah-tengah meningkatnya ketegangan atas peristiwa tenggelamnya kapal perang Korea Selatan (Korsel) tidak jauh dari perbatasan yang diperselisihkan dengan Korea Utara (Korut) di Laut Kuning.
Hasil penyelidikan atas peristiwa tenggelamnya kapal itu, yang menewaskan 46 orang Korea Selatan (Korsel), dijadwalkan dilaporkan pekan depan.
Seoul telah berjanji untuk segera bereaksi jika Korea Utara (Korut), yang telah menyangkal bertanggung jawab, terbukti telah menenggelamkan Cheonan.
"Insiden Cheonan akan secara alami dibicarakan (oleh para menteri luar negeri) ketika mereka membahas kondisi keamanan kawasan," menurut pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Selatan yang tidak mau disebutkan namanya, saat dikutip kantor berita Yonhap, Jumat.
Menteri Luar Negeri Korea Selatan akan juga melakukan pembicaraan satu lawan satu dengan Yang Jiechi pada Sabtu dan Katsuya Okada pada Minggu. Yang Jiechi dan Katsuya Okada akan bertemu pada Sabtu untuk melakukan perundingan dwipihak.
Seoul mengatakan bahwa pemulihan perundingan enam pihak mengenai perlucutan Korea Utara (Korut) seharusnya menunggu hingga Korea Selatan menyelesaikan penyelidikan mengenai tenggelamnya kapal itu dan bagaimana menjawabnya.
Para pejabat telah mengatakan bahwa Seoul akan mencoba untuk melaporkan Pyongyang ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atas peluang sanksi lebih lanjut.
Isu utama yang lain yang akan dibahas oleh para menteri tersebut adalah pertemuan puncak pemimpin negara-negara mendatang yang tampaknya dilakukan di Korea Selatan (Korsel) akhir bulan ini, kata pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Selatan (Korsel).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar